Minggu, 25 Desember 2011

gadis yang tak kusayangi

dia menanam hati didalam hati
kusiram tapi tak pernah subur
kurawat tak pernah tumbuh
kujaga juga tak tumbuh
kubiarkan aku takut dia mati
mati dalam kesakitan
tapi apa yang harus aku lakukan
agar hati itu bisa tumbuh dihatiku
aku hanya bisa bersabar dan ikhlas
menunggu petani yang bisa merawatnya
agar dia bisa bahagia
bahagia dalam sebuah percintaan abadi

pagi hari

mentari pagi datang
kicauan burung mulai bernyanyi
aku duduk menyaksikan kedatangan nenek yang datang dipelataran kampusku
mengaik sampah yang bisa mencukupi perutnya. mungkin. aku hanya bisa mengira.
daun-daun mulai berjatuhan ditanah
aku memperhatikan-nya
aneh tapi aku tak bisa bangkit untuk melakukan sesuatu
dalam hati aku bertanya "kenapa banyak warnah didunia ini"
pertanyaan itu aku jawab sendiri "kalau tidak banyak warnah didunia ini, mau jadi apa hidup ini"
TERIMA KASIH DAN SUJUDKU UNTUKMU Malam itu dalam bahagiaku, aku berkumpul bersama teman yang memiliki tujuan yang sama. Ditemani bulan yang cukup menerangi gelapnya malam, angin laut yang jauh namun cukup mendinginkan suasana, suasana alam yang begitu indah untuk dirasakan, kami duduk dipinggir sawah. Iringan gitar yang menambah suasana malam semakin terlupakan. Bahkan minuman yang membuat imajinasi kita semakin asik untuk menyatuhkan batin kita. Malam itu adalah malamku dan malam keluarga kecilku. Berjam-jam kami lewatkan tanpa kesia-sia`an. Semuanya bahagia dan mampu menyembunyikan pikiran yang begitu berat. Tanpa aku sadari semua itu adalah sebuah tanda-tanda yang menyambut sebuah kebahagiaan yang ada dikeluarga jauhku yang selalu menantikan diriku pulang dengan ilmu yang mampu membuat perubahan. Tanda yang tak mampu aku baca. Merayakan sebuah kebahagiaan dengan cara yang lain. Malam itu aku benar-benar ingin melepas diriku dalam alam kontrolku, entah perasaan apa yang membuatku ingin seperti itu. Aku menikmati semua yang ada disekelilingkuh Subuh mulai datang, kami sepakat untuk mengakhiri kebahagiaan itu untuk berjalan dipinggir pantai. Berjalan dengan langkah yang tak menentu dipematangan sawah yang jalanya tak begitu luas. Dan akhirnya sampai dipantai yang ombaknya mampu menerik perhatian setiap makhluk yang ada disekitarnya. Tertawa bahgia melihat teman-teman yang semuanya bahagia, tidak ada yang mampu menahan kebahagiaan kita. Terkecuali waktu yang sudah mau memunculkan indahnya menari pagi. Kami kembali ketempat istirahat dan membangunkan teman-teman yang sedang tertidur untuk mengumpulkan tenaga. Teman-teman akan mengeksplorasi alam untuk dijadikan sebuah ilmu kreatifitas. Semua pergi, tinggal kami bertiga aku mengambil hanphoneku yang sejak semalam aku simpan, kubuka ternyata ada dua (2) sms yang masuk, aku buka ternyata sms itu dari kakaku dan adikku. Isi pesan itu sama, yaitu: adikmu udah punya anak tapi dia opersi cesar. Wuss. Terasa semuanya hening. Aku terdiam sesaat membacanya. Aku tidak pernah menduga kalau adikku akan secepat itu melahirkan. Kemudian aku tarik nafas untuk menenangkan hati. Bahagia dan sedih yang aku rasakan. Bahgianya karna aku mempunyai keponakan baru yang sudah lama aku nantikan, tapi aku merasakn sedih yang begitu menakutkan karna adikku harus operasi cesar untuk berjuang menghidupkan regenerasi keluarga kami. Aku menelpon kerumah tapi tidak mendapat kabar yang pasti kondisi adikku sekarang seperti apa. Hati ini tak tau seperti apa lagi untuk menenangkanya. `ya allah, jaga adikku dan keponakanku` doa itu yang selalu kuucapkan. Dan akhirnya aku membagi perasaanku bersama dua (2) temanku yang ada didekatku. Kuceritakan semuanya tentang apa yang aku rasakan. Mereka memberikan saran-saran yang membuat hatiku lebih tenang. Dan akhirnya mereka berdua pergi kedapur untuk membuat sarapan pagi. Yang aku piker mereka mengerti bahwa aku pengen sendiri lagi untuk merasakan apa yang aku rasakan. Subhanallah, sebuah mukjizat terlihat dilangit yang begitu luas. Aku melihat awan yang berbentuk bayi, yang mampu membuat hatiku mengucapkan rasa syukur kepada tuhan sang maha pencipat Allah swt. Tapi aku kembali sedih karna ternyata disamping awan yang berbentuk bayi aku melihat awan yang berbentuk wanita yang sedang mengangkangkan kaki seperti digantung. `ya allah jaga ia selalu, lindungi ia dari rasa sakit, biarkan rasa sakit itu aku yang merasakan, aku tidak kuat jika adikku merasakan sakitnya` doa itu terucap dalam doa`ku. Kutenangkan kembali lagi perasaanku. Dan kini aku berinisiatif untuk bergerak dengan perasaanku, aku menari yang tidak aku sadari air mataku menemaniku dalam tarianku. Aku bahagi tapi aku takut. Dan alhmdulillah setelah menari aku merasa lebih tenang dan aku bisa lebih mengontrol hatiku. Sudah hampir beberapa jam berlalu, menanti kabar adikku dan keponakanku. Dan handphoneku kini bordering kulihat ternyata yang memanggilku ternyata dari kakaku. Aku angkat dan segera kutanyakan kabar adikku dan keponakanku. `alhmdlillah semuanya sehat` suabhanallah dan Alhamdulillah setelah aku dapat kabar itu , hatiku tenang. Dan kini aku bisa tersenyum kembali dan lebih kuat lagi untuk menantang kehidupan. Terima kasih dan sujud syukurku untukmu.